tari tradisinal Sulawesi Selatan

ini adalah blog pertama saya.Sekarang kita akan membagas tentang tarian tradisional Sulawesi Selatan.yang dibawah  ini adalah conto-contoh tari tradisional dari Sulawesi Selatan :

  1. Tari Kipas Pakarena
  2. Tari Pattennung
  3. Tari Ma'Gellu
  4. Tari Ma'randing
  5. Tari manimbong
  6. Tari Ma'badong
  7. Tari  Pa'Pangngan
  8. Tari Gandrang Bulo
  9. Tari Bosara
  10. Tari Pajoge





1. Tari Tradisional Sulawesi Selatan - Tari Kipas Pakarena
Gandrang Pakarena merupakan sebuah lagu daerah Sulawesi Selatan, namun Pakarena yang satu ini merupakan salah satu tarian tradisional Provinsi Sulawesi Selatan. Tari Pakarena atau dikenal pula dengan Tari Kipas Pakarena adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari daerah Gowa, Sulawesi Selatan. Tarian ini dibawakan oleh para penari wanita dengan berbusana adat dan menari dengan gerakannya yang khas serta memainkan kipas sebagai atribut menarinya. Tari Kipas Pakarena ini sering ditampilkan di berbagai acara yang bersifat adat maupun hiburan, bahkan Tari Kipas Pakarena ini juga menjadi salah satu daya tarik wisata di Sulawesi Selatan, khususnya di daerah Gowa.Dalam pertunjukan Tari Kipas Pakarena biasanya ditampilkan oleh 5-7 orang penari wanita. Dengan berbusana adat dan diiringi musik pengiring yang dimainkan dari alat musik tradisional Sulawesi Selatan yang sering disebut dengan gondrong rinci.
 
2.        Tari Tradisional Sulawesi Selatan - Tari Pattennung

Tari Pattennung merupakan tari tradisional dari Sulawesi Selatan. Tari Patenung menggambarkan wanita-wanita asal Sulawesi selatan yang sedang menenun. Tarian Pattenung ini menggambarkan pula kesabaran dan ketekunan serta bagaimana gigihnya para perempuan Toraja Sulawesi Selatan yang menenun benang menjadi kain.
Adapun penari pattennung menggunakan pakaian adat khas Sulawesi Selatan yaitu berupa baju bodo panjang, lipaq sabbe (sarung), curak lakba, serta hiasan bangkara, rante ma’bule, pontoyang digunakan dalam tari pattenun. Adapun properti yang digunakan berupa sarung lempar.Tarian Pattennung ini diiringi oleh iringan instrumen musik tradisional suling dan gendang.
 
3. Tari Tradisional Sulawesi Selatan - Tari Ma'Gellu
Tari Ma'gellu adalah tarian tradisional Sulawesi Selatan. Tarian Ma’gellu awalnya dikembangkan di Distrik Pangalla’, sekitar 45 km ke arah Timur dari kota Rantepao, Kabupaten Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan. Tarian ini biasanya dipentaskan pada upacara adat khusus yang disebut Ma’Bua’, yang berkaitan dengan upacara pentasbihan Rumah adat Toraja/Tongkonan, atau keluarga penghuni tersebut telah melaksanakan upacara Rambu Solo’ yang sangat besar (Rapasaan Sapu Randanan). Seiring perkembangannya, saat ini tarian Ma’gellu’ juga dipertunjukkan di upacara kegembiraan seperti pesta perkawinan, syukuran panen, dan acara penerimaan tamu terhormat.
Tarian Ma'gellu dilakukan oleh remaja putri berjumlah ganjil diiringi irama gendang yang ditabuh oleh remaja putra yang berjumlah empat orang.
 
 4. Tari Tradisional Sulawesi Selatan - Tari Ma'randing
Tari Ma'randing adalah tarian tradisional Sulawesi Selatan yang dipentaskan pada pemakaman besar (biasanya orang dengan kasta tinggi). Para penari menggunakan pakaian perang tradisional dan senjata. Tari ini secara mendasar adalah sebuah tari partriotik atau tari perang.
Kata ma'randing sendiri berasal dari kata randing yang berarti "mulia ketika melewatkan". Tari ini menunjukkan kemampuan dalam memakai senjata tradisional Sulawesi Selatan dan menunjukkan keteguhan hati serta kekuatan seseorang yang meninggal selama hidupnya.

 

5. Tari Tradisional Sulawesi Selatan - Tari manimbong
Tarian Manimbong adalah tari tradisional Sulawesi Selatan yang hanya ditampilkan secara khusus pada upacara adat Rambu Tuka’ oleh penari-penari pria. Seperti halnya tarian Rambu Tuka’ lainnya, Manimbong juga diselenggarakan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Para penarinya menggunakan pakaian adat khusus yaitu Baju Pokko’ dan Seppa Tallu Buku yang berselempang kain antik. Mereka juga dilengkapi dengan parang kuno (la’bo’ penai) dan sejenis temeng bundar kecil yang bermotif ukiran Toraja.

 
6. Tari Tradisional Sulawesi Selatan - Tari Ma'badong
Ma' Badong merupakan salah satu tarian adat Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Tarian ma' badong diadakan pada upacara kematian (Rambu Solo') yang dilakukan secara berkelompok, para peserta (pa'badong) membentuk lingkaran dan saling berpegangan dengan mengaitkan jari kelingking.
Para pa' badong terdiri dari pria dan wanita setengah baya atau para orang tua dengan pemimpin badong yang biasa disebut sebagai Indo' Badong (perempuan) atau Ambe' Badong (Laki-laki). pemimpin badong akan melantunkan syair (Kadong Badong) atau semacam riwayat hidup dari orang yang meninggal mulai dari lahir sampai ia wafat dengan memberikan kalimat-kalimat syair dan modus nada untuk dinyanyikan oleh semua kelompok penari sambil berbalas-balasan. Gerakannya pun memiliki ritme tersendiri mengikuti syair dari badong yang dilantunkan.
 
7. Tari Tradisional Sulawesi Selatan - Tari  Pa'Pangngan
Tarian Pa'pangngan merupakan tarian tradisional Sulawesi Selatan yang dilakukan oleh gadis-gadis cantik memakai baju hitam atau gelap dan menggunakan ornamen khas Toraja seperti kandaure. Pangngan Ma adalah menari saat menerima tamu-tamu terhormat.
Kata panggan sendiri berarti sirih dimana kata-kata dan penawaran sirih menunjukkan nilai ditempatkan pada kunjungan dan menegaskan bahwa para tamu telah diterima dan sekarang dianggap sebagai bagian dari masyarakat Toraja. Penawaran ini secara simbolis diungkapkan oleh masing-masing penari memegang sirih (pangngan) yang, dalam perjalanan tarian, ditempatkan dalam kantong di depan mereka. Kantong tersebut dikenakan oleh wanita lansia kebanyakan di desa-desa dan mengandung bahan untuk sirih mengunyah sirih pinang campuran.
8. Tari Tradisional Sulawesi Selatan - Tari Gandrang Bulo

Tari Gandrang Bulo merupakan tarian dari Sulawesi Selatan yang merupakan salah satu simbol bagi masyarakat Makassar. Tari ini biasanya dilaksanakan ketika ada pesta rakyat. Kata Gandrang bulo berasal dari dua kata, yaitu “gandrang” yang berarti tabuhan atau pukulan dan “bulo” yang berarti bambu. Tarian ini merupakan simbol keceriaan lantaran didalamnya diselipkan berbagai humor yang membuat para penontonnya tertawa, oleh karena itulah maka para penari yang membawakan tarian ini harus terlihat bahagia.
9. Tari Tradisional Sulawesi Selatan - Tari Bosara
Tari Bosara adalah tarian tradisional Makasar Sulawesi Selatan. Tari Bosara ditampilkan dalam rangka menyambut tamu kehormatan. Pada zaman dahulu, Tari Bosara ditampilkan pada acara penting untuk menjamu raja-raja dengan suguhan kue-kue tradisional sebanyak 2 kasera. Selain untuk menyambut tamu raja, tarian Bosara juga ditampilkan pada berbagai pesta seperti pesta perkawinan.
Para penari tarian Bosara menggunakan pakaian adat makassar yang khas tarian Bosara dengan membawa piring khas Sulawesi Selatan yang disebut Bosara.

10. Tari Tradisional Sulawesi Selatan - Pajoge
Pajoge adalah sejenis tarian yang berasal dari Sulawesi Selatan, baik Bugis maupun Makassar. Tari Pajoge biasanya ditampilkan dalam istana atau kediaman kalangan ningrat oleh gadis yang berasal dari kalangan rakyat biasa. Pada mulanya tarian ini hanya merupakan hiburan bagi kaum lelaki. Para penonton, biasanya dari kalangan ningrat, duduk dalam lingkaran. Para penari menari melingkar. Setiap penari menari seorang diri sambil menyanyi dan mencari pasangannya di antara penonton. Lalu dia akan memberi daun sirih kepada lelaki yang sudah dipilihnya. Lelaki tersebut akan menari dengan sang gadis.

 








Komentar

Postingan Populer