tari tradisinal Sulawesi Selatan
ini adalah blog pertama saya.Sekarang kita akan membagas tentang tarian tradisional Sulawesi Selatan.yang dibawah ini adalah conto-contoh tari tradisional dari Sulawesi Selatan :
- Tari Kipas Pakarena
- Tari Pattennung
- Tari Ma'Gellu
- Tari Ma'randing
- Tari manimbong
- Tari Ma'badong
- Tari Pa'Pangngan
- Tari Gandrang Bulo
- Tari Bosara
- Tari Pajoge
1. Tari Tradisional Sulawesi Selatan - Tari Kipas Pakarena
Gandrang
Pakarena merupakan sebuah lagu daerah Sulawesi Selatan, namun Pakarena yang
satu ini merupakan salah satu tarian tradisional Provinsi Sulawesi Selatan.
Tari Pakarena atau dikenal pula dengan Tari Kipas Pakarena adalah salah satu
tarian tradisional yang berasal dari daerah Gowa, Sulawesi Selatan. Tarian ini
dibawakan oleh para penari wanita dengan berbusana adat dan menari dengan
gerakannya yang khas serta memainkan kipas sebagai atribut menarinya. Tari
Kipas Pakarena ini sering ditampilkan di berbagai acara yang bersifat adat
maupun hiburan, bahkan Tari Kipas Pakarena ini juga menjadi salah satu daya
tarik wisata di Sulawesi Selatan, khususnya di daerah Gowa.Dalam pertunjukan
Tari Kipas Pakarena biasanya ditampilkan oleh 5-7 orang penari wanita. Dengan
berbusana adat dan diiringi musik pengiring yang dimainkan dari alat musik
tradisional Sulawesi Selatan yang sering disebut dengan gondrong rinci.
2.
Tari Tradisional Sulawesi Selatan - Tari
Pattennung
Tari
Pattennung merupakan tari tradisional dari Sulawesi Selatan. Tari Patenung
menggambarkan wanita-wanita asal Sulawesi selatan yang sedang menenun. Tarian
Pattenung ini menggambarkan pula kesabaran dan ketekunan serta bagaimana
gigihnya para perempuan Toraja Sulawesi Selatan yang menenun benang menjadi
kain.
Adapun
penari pattennung menggunakan pakaian adat khas Sulawesi Selatan yaitu berupa
baju bodo panjang, lipaq sabbe (sarung), curak lakba, serta hiasan bangkara, rante
ma’bule, pontoyang digunakan dalam tari pattenun. Adapun properti yang
digunakan berupa sarung lempar.Tarian Pattennung ini diiringi oleh iringan
instrumen musik tradisional suling dan gendang.
3. Tari Tradisional Sulawesi Selatan - Tari Ma'Gellu
Tari
Ma'gellu adalah tarian tradisional Sulawesi Selatan. Tarian Ma’gellu awalnya
dikembangkan di Distrik Pangalla’, sekitar 45 km ke arah Timur dari kota
Rantepao, Kabupaten Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan. Tarian ini
biasanya dipentaskan pada upacara adat khusus yang disebut Ma’Bua’, yang
berkaitan dengan upacara pentasbihan Rumah adat Toraja/Tongkonan, atau keluarga
penghuni tersebut telah melaksanakan upacara Rambu Solo’ yang sangat besar
(Rapasaan Sapu Randanan). Seiring perkembangannya, saat ini tarian Ma’gellu’
juga dipertunjukkan di upacara kegembiraan seperti pesta perkawinan, syukuran
panen, dan acara penerimaan tamu terhormat.
Tarian
Ma'gellu dilakukan oleh remaja putri berjumlah ganjil diiringi irama gendang
yang ditabuh oleh remaja putra yang berjumlah empat orang.
4. Tari Tradisional Sulawesi Selatan - Tari Ma'randing
Tari
Ma'randing adalah tarian tradisional Sulawesi Selatan yang dipentaskan pada
pemakaman besar (biasanya orang dengan kasta tinggi). Para penari menggunakan
pakaian perang tradisional dan senjata. Tari ini secara mendasar adalah sebuah
tari partriotik atau tari perang.
Kata
ma'randing sendiri berasal dari kata randing yang berarti "mulia ketika
melewatkan". Tari ini menunjukkan kemampuan dalam memakai senjata tradisional
Sulawesi Selatan dan menunjukkan keteguhan hati serta kekuatan seseorang yang
meninggal selama hidupnya.
5. Tari Tradisional Sulawesi Selatan - Tari manimbong
Tarian
Manimbong adalah tari tradisional Sulawesi Selatan yang hanya ditampilkan
secara khusus pada upacara adat Rambu Tuka’ oleh penari-penari pria. Seperti
halnya tarian Rambu Tuka’ lainnya, Manimbong juga diselenggarakan untuk
mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Para
penarinya menggunakan pakaian adat khusus yaitu Baju Pokko’ dan Seppa Tallu
Buku yang berselempang kain antik. Mereka juga dilengkapi dengan parang kuno
(la’bo’ penai) dan sejenis temeng bundar kecil yang bermotif ukiran Toraja.
6. Tari Tradisional Sulawesi Selatan - Tari Ma'badong
Ma'
Badong merupakan salah satu tarian adat Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Tarian
ma' badong diadakan pada upacara kematian (Rambu Solo') yang dilakukan secara
berkelompok, para peserta (pa'badong) membentuk lingkaran dan saling
berpegangan dengan mengaitkan jari kelingking.
Para
pa' badong terdiri dari pria dan wanita setengah baya atau para orang tua
dengan pemimpin badong yang biasa disebut sebagai Indo' Badong (perempuan) atau
Ambe' Badong (Laki-laki). pemimpin badong akan melantunkan syair (Kadong
Badong) atau semacam riwayat hidup dari orang yang meninggal mulai dari lahir
sampai ia wafat dengan memberikan kalimat-kalimat syair dan modus nada untuk
dinyanyikan oleh semua kelompok penari sambil berbalas-balasan. Gerakannya pun
memiliki ritme tersendiri mengikuti syair dari badong yang dilantunkan.
7. Tari Tradisional Sulawesi Selatan - Tari Pa'Pangngan
Tarian
Pa'pangngan merupakan tarian tradisional Sulawesi Selatan yang dilakukan oleh
gadis-gadis cantik memakai baju hitam atau gelap dan menggunakan ornamen khas
Toraja seperti kandaure. Pangngan Ma adalah menari saat menerima tamu-tamu
terhormat.
Kata
panggan sendiri berarti sirih dimana kata-kata dan penawaran sirih menunjukkan
nilai ditempatkan pada kunjungan dan menegaskan bahwa para tamu telah diterima
dan sekarang dianggap sebagai bagian dari masyarakat Toraja. Penawaran ini
secara simbolis diungkapkan oleh masing-masing penari memegang sirih (pangngan)
yang, dalam perjalanan tarian, ditempatkan dalam kantong di depan mereka.
Kantong tersebut dikenakan oleh wanita lansia kebanyakan di desa-desa dan
mengandung bahan untuk sirih mengunyah sirih pinang campuran.
8. Tari Tradisional Sulawesi Selatan - Tari Gandrang Bulo
Tari
Gandrang Bulo merupakan tarian dari Sulawesi Selatan yang merupakan salah satu
simbol bagi masyarakat Makassar. Tari ini biasanya dilaksanakan ketika ada
pesta rakyat. Kata Gandrang bulo berasal dari dua kata, yaitu “gandrang” yang
berarti tabuhan atau pukulan dan “bulo” yang berarti bambu. Tarian ini
merupakan simbol keceriaan lantaran didalamnya diselipkan berbagai humor yang
membuat para penontonnya tertawa, oleh karena itulah maka para penari yang
membawakan tarian ini harus terlihat bahagia.
9. Tari Tradisional Sulawesi Selatan - Tari Bosara
Tari
Bosara adalah tarian tradisional Makasar Sulawesi Selatan. Tari Bosara
ditampilkan dalam rangka menyambut tamu kehormatan. Pada zaman dahulu, Tari
Bosara ditampilkan pada acara penting untuk menjamu raja-raja dengan suguhan
kue-kue tradisional sebanyak 2 kasera. Selain untuk menyambut tamu raja, tarian
Bosara juga ditampilkan pada berbagai pesta seperti pesta perkawinan.
Para
penari tarian Bosara menggunakan pakaian adat makassar yang khas tarian Bosara
dengan membawa piring khas Sulawesi Selatan yang disebut Bosara.
Pajoge
adalah sejenis tarian yang berasal dari Sulawesi Selatan, baik Bugis maupun
Makassar. Tari Pajoge biasanya ditampilkan dalam istana atau kediaman kalangan
ningrat oleh gadis yang berasal dari kalangan rakyat biasa. Pada mulanya tarian
ini hanya merupakan hiburan bagi kaum lelaki. Para penonton, biasanya dari
kalangan ningrat, duduk dalam lingkaran. Para penari menari melingkar. Setiap
penari menari seorang diri sambil menyanyi dan mencari pasangannya di antara
penonton. Lalu dia akan memberi daun sirih kepada lelaki yang sudah dipilihnya.
Lelaki tersebut akan menari dengan sang gadis.
Komentar
Posting Komentar